Hubungan Psikologi Dakwah dengan Ilmu lain

Nama/Nim: Tania Monica 2011320057
Dosen Pengampu: Wira Hadikusuma, S.
Prodi/Kelas: BKI 3B
Matakuliah: Psikologi Dakwah

A. Kedudukan Psikologi Dakwah dan Hubunganya dengan Ilmu Lain

 Psikologi dakwah dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang bertugas mempelajari/membahas tentang segala gejala hidup kejiwaan manusia yang terlibat dalam proses kegiatan dakwah. Posisi atau kedudukan psikologi dakwah dalam sistematika studi psikologi cukup memiliki peranan penting karena sebagai sebuah disiplin ilmu psikologi di tuntut untuk menjawab persoalan-persoalan kontemporer, sebagaimana yang dibutuhkan oleh para pegiat studi psikologi baik dari kalangan akademisi maupun praktisi. Mulai dari pemaparan sistematika studi psikologi yang diklasifikasikan menjadi dua bagian secara teori maupun praktisnya, kemudian dalam bagian psikologi praktis tersebut terdapat studi psikologi agama islam dan diakhir psikologi dakwah merupakan bagian dari psikologi agama islam. 
 Oleh karena itu psikologi dakwah merupakan psikologi praktis atau psikologi terapan, maka ruang lingkup pembahasannya pun berada dalam proses kegiatan dakwah dimana sasarannya adalah manusia sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Didalamnya melibatkan sikap dan kepribadian para juru dakwah dalam menggarap sasaran dakwah yang berupa manusia yang punya sikap dan kepribadian pula. Di sinilah akan terlihat adanya hubungan atau antar hubungan dan saling pengaruh mempengaruhi antara juru dakwah dengan sasaran dakwah, sehingga terwujudlah suatu rangkaian proses yaitu input yang berupa motivasi dakwah yang dibawa oleh juru dakwah dengan sikap dan kepribadiannya ke arah sasaran dakwah yang berupa manusia sebagai individu dan anggota masyarakat dari mana tiga kekuatan rohaniah digerakkan (kognisi, konasi, dan emosi) melalui proses belajar sehingga timbul pengertiaan, kasadaran, penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran agama, yang merupakan input, sedang tingkah laku yang berubah berupa pengamalan ajaran agama adalah output.        Antara output dengan input terjadi interaksi yang disebut feedback sebagai pengkoreksi lebih lanjut terhadap bahan input yang dimasukkan kedalam proses-proses permainan manusia. Bilamana output tidak sesuai dengan input maka perlu dilakukan perbaikan-perbaikan lebih lanjut. Bilamana output sudah tepat atau sudah benar sesuai dengan input maka tidak perlu dilakukan perbaikan-perbaikan bahkan perlu dikembangkan terus. Demikian proses itu berlangsung terus dalam dakwah secara 
siklus.

B. Hubungan Psikologi Dakwah dengan Ilmu Lainnya

1. Hubungan Psikologi Dakwah dengan Patologi Sosial
Psikologi dakwah adalah upaya mengajak kepada ajaran agama menuju kepada kesejahteraan jiwa dan raga Mad’u dan Da’i. Sebelum memulai kegiatan dakwah, para da’i perlu mengetahui lebih jauh apa saja penyakit-penyakit masyarakat dan penyakit masyarakat di bahas dalam patologi sosial yang membahas tentang sikap, kegiatan yang bertentangan dengan norma-norma agama, masyarakat, adapt istiadat dan sebagainya.

2. Hubungan Psikologi Dakwah dengan Psikologi Individual
Manusia adalah makhluk individual, makhluk yang tidak bisa di bagi-bagi, terdiri dari jasmani dan rohani yang merupakan kesatuan yang utuh. Psikologi individual adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia dari segi individualitas (pribadinya). Bantuan psikologi individual terhadap psikologi dakwah terletak pada pengungkapan tentang hal ihwal hidup kejiwaan individual dengan aspek-aspek dan ciri-cirinya yang mengandung kemungkinan dapat dihampiri secara bijaksana untuk diarahkan kepada tujuan dakwah sesuai dengan kebutuhan pemuasan pribadi masing-masing melalui proses dakwah yang tepat.

3. Hubungan Psikologi Dakwah dengan Psikologi Sosial
Selain manusia sebagai makhluk individual, secara hakiki manusia juga merupakan makhluk sosisal. Psikologi sosial merupakan landasan yang memberikan dan mengarahkan psikologi dakwah kepada pembinaan sosialisasi manusia sebagai objek dakwah karena dalam psikologi sosial dipelajari tentang peyesuaian diri manusia yang diitimbulkan oleh rangsangan-rangsangan sosial, perubahan tingkah laku sesuai rangsangan-rangsangan sosial.

Referensi:
Abdullah, Muhammad C, dkk. 2019. HUBUNGAN PSIKOLOGI DAKWAH DENGAN ILMU-ILMU LAIN 2. Makalah.

Komentar